10 Konsep Dasar Geografi

Post a Comment
g. 10 Konsep Dasar/Esensial Geografi

Konsep adalah sesuatu yang umum atau representasi intelektual yang abstrak dari situasi, objek atau peristiwa, suatu akal pikiran, suatu ide atau gambaran mental. Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap objek- objek yang dihadapi (Bahri, 2008).
Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama (Singarimbun dan Effendi,2009).

 

Terdapat 10 konsep dasar dalam Geografi yaitu : 
  1. Lokasi, atau letak adalah konsep geografi yang menunjukkan tempat keberadaan suatu objek di muka bumi. Konsep lokasi dibagi 2 yaitu :
    1. Lokasi Absolut, lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap. Contoh : lokasi absolut Indonesia yaitu terletak di antara 6° LU – 11° LS dan 95° BT – 141° BT. 
    2. Lokasi Relatif, lokasi dalam hubungannya dengan daerah lain di sekitarnya dan sifatnya berubah. Contoh : Indonesia terletak di antara 2 benua dan 2 samudera.
  2. Jarak, yaitu ukuran yang menghubungkan antara dua lokasi atau dua objek yang dihitung dengan satuan panjang maupun satuan waktu. Jarak terbagi menjadi 2 yaitu:
    1. Jarak Mutlak, atau absolut adalah jarak geometrik yang dinyatakan dalam satuan panjang. Sifatnya tetap dan tidak berubah. Contoh : Jarak Rangkas-Gunungkencana 60 km. Jarak Jakarta-Yogyakarta 700 km, dsb.
    2. Jarak Relatif, adalah jarak tempuh yang diukur dengan satuan waktu (detik, menit, jam, hari, dst). Contoh : dari Jakarta ke Yogyakarta memakan waktu sekitar 10 jam sampai 14 jam dengan menggunakan kereta api. Namun jika menggunakan pesawat terbang hanya memakan waktu sekitar 1 jam saja. Rangkas-Gunungkencana sekarang dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam dengan menggunakan sepeda motor, karena kondisi jalannya sudah lumayan baik.
  3. Keterjangkauan, atau aksesibilitas adalah kemudahan akses dari satu tempat ke tempat lain. Jarak yang dekat belum tentu mudah terjangkau, atau jarak yang jauh bisa jadi lebih mudah terjangkau. Contoh : dahulu untuk menuju pulau Madura harus menggunakan kapal. Namun setelah dibangun Jembatan Suramadu, kita bisa menuju ke Madura dengan mobil.
  4. Pola, adalah bentuk, struktur, dan persebaran fenomena atau kejadian di permukaan bumi secara teratur, baik gejala alam maupun gejala sosial. Contoh : pemukiman penduduk di sepanjang jalan atau aliran sungai polanya akan berbentuk memanjang mengikuti jalan raya atau aliran sungai. Contoh lainnya : pola aliran sungai, pola pemukiman, pola awan, pola angin, dsb.
  5. Morfologi, adalah konsep yang berkaitan dengan bentuk- bentuk muka bumi. Contoh : dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan,lembah, selat, tanjung, gurun, dsb.
  6. Aglomerasi, adalah konsep tentang pengelompokan, baik secara alami maupun buatan. Contoh : pengelompokan kawasan industri di Karawang, Fenomena slums area di perkotaan, dsb.
  7. Nilai Kegunaan, adalah nilai manfaat suatu wilayah di muka bumi. Nilai manfaat suatu wilayah di muka bumi tidak akan sama pada semua orang. Contoh : wilayah pantai bagi masyarakat sekitar kegunaannya adalah sebagai tempat untuk mencari ikan, namun bagi masyarakat yg jauh , nilai kegunaan pantai adalah tempat untuk berekreasi atau wisata, dsb.
  8. Interaksi/Interdependensi, adalah konsep tentang saling berhubungan/ saling keterkaitan antara fenomena, wilayah atau gejala satu dengan yang lain, Contoh : interaksi antara desa dengan kota.
  9. Diferensiasi Area, adalah konsep tentang perbedaan karakteristik suatu wilayah dengan wilayah lain. Contoh : mata pencaharian penduduk daerah pantai kebanyakan adalah nelayan, tapi di dataran tinggi kebanyakan warganya menjadi petani.
  10. Keterkaitan keruangan, adalah konsep yang menunjukkan tingkat keterkaitan antar wilayah dan mendorong terjadinya interaksi sebab-akibat antarwilayah. Contoh ; Lalu-lintas di Jakarta selalu macet karena adanya mobilitas penglaju (pekerja) yang rumahnya di pinggiran Jakarta (Bodetabek) tetapi bekerja di Jakarta. Contoh lainnya: banjir di wilayah hilir DAS berkaitan dengan hujan deras di wilayah hulu DAS yang gundul dan rusak karena berbagai faktor.
-o0o-

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter