Sensus Penduduk tahun 2020 adalah sensus ketujuh yang dilaksanakan Indonesia sejak pertama kali diselenggarakan tahun 1961. Tema yang diusung dalam SP 2020 ini adalah “Mencatat Indonesia, Menuju Satu Data Kependudukan untuk Indonesia Maju”.
BPS sebagai lembaga pelaksana sensus menyatakan bahwa sensus penduduk tahun 2020 ini menggunakan metode kombinasi. yaitu metode sensus yang menggunakan data registrasi yang relevan dengan sensus, kemudian dilengkapi dengan sampel survei.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto, ada 2 tujuan utama SP 2020, yaitu : Pertama, menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk Indonesia menurut de facto dan de jure. Kedua, menyediakan parameter demografi (fertilitas, mortalitas, dan migrasi) serta karakteristik penduduk lainnya untuk keperluan proyeksi penduduk dan berbagai indikator tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Pengumpulan data sensus akan dilakukan dengan tiga moda, yaitu computer aided web interviewing (CAWI), computer assisted personal interviewing (CAPI), dan pencil and paper interviewing (PAPI).
Moda CAWI digunakan dalam sensus penduduk online (SP online) yang dilaksanakan pada 15 Februari–31 Maret 2020 dengan cara mengakses situsnya di sensus.bps.go.id. Di sini masyarakat dapat secara aktif dan mandiri berpartisipasi untuk memperbarui data tentang dirinya sendiri dan keluarga. Inovasi ini memberi keleluasaan waktu dan tempat mengisi survei, terutama bagi mereka dengan mobilitas yang tinggi. Apalagi, pengisian data ini dapat pula dengan mudah dilakukan lewat ponsel. (Akses situsnya: DISINI )
Bagi masyarakat yang belum mengikuti SP online akan dicacah langsung oleh petugas sensus pada 1–31 Juli 2020. Petugas sensus akan datang ke rumah-rumah penduduk dan melakukan pencacahan dengan menggunakan ponsel/tablet (CAPI) atau kuesioner fisik (PAPI).
Dan untuk melengkapi sensus, BPS akan melakukan pencacahan sampel pada bulan Juli 2021.
“Data penduduk merupakan data dasar untuk mengambil kebijakan di berbagai bidang. Data kependudukan tidak hanya penting untuk melihat dinamika demografi, tetapi juga bisa dipakai untuk menghitung misalnya kebutuhan pangan, kebutuhan jumlah sekolah atau guru, dan lain-lain. Perencanaan di bidang apa pun selalu memerlukan data penduduk..
Presiden Jokowi dalam arahannya di acara pencanangan sensus penduduk 2020 (24/01), menekankan betapa pentingnya data yang akurat untuk menyusun perencanaan yang benar, membuat keputusan yang tepat, dan mengeksekusi program yang tepat sasaran.
“Data sekarang ini adalah jenis kekayaan baru. Saat ini data adalah new oil, bahkan lebih berharga dari minyak. Data yang valid adalah kunci kesuksesan pembangunan sebuah negara,”
Presiden juga mengingatkan bahwa “Kunci utama kesuksesan sensus penduduk ini adalah partisipasi dari seluruh elemen bangsa. Hajatan besar ini harus didukung oleh semua pihak. Oleh sebab itu saya mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam sensus penduduk 2020 ini, baik dalam sensus penduduk online dari tanggal 15 Februari sampai 31 Maret 2020 maupun sensus penduduk wawancara pada 1–31 juli 2020,” pungkas Presiden.
SP 2020 adalah sensus bersejarah, karena untuk pertamakalinya sensus dilaksanakan dengan menggunakan "sistem online".
Simak video tutorialnya dibawah ini:
Mari kita dukung dan sukseskan "SP2020 #Mencatat Indonesia, Menuju Satu Data Kependudukan untuk Indonesia Maju"
(yr).
Simak video tutorialnya dibawah ini:
Mari kita dukung dan sukseskan "SP2020 #Mencatat Indonesia, Menuju Satu Data Kependudukan untuk Indonesia Maju"
(yr).
* Badan Pusat Statistik (BPS) memperpanjang batas waktu pelaksanaan sensus penduduk (SP) online 2020 karena adanya dampak pandemi wabah COVID-19. Dari yang semula ditetapkan sejak 15 Pebruari-31 Maret 2020, menjadi sampai 29 Mei 2020.
-o0o-
Post a Comment
Post a Comment