A.Konsep
Asesmen Nasional
Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar siswa yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.
Informasi-informasi
tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum
(AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
B.Konsep asesmen kompetensi minimum (AKM).
AKM merupakan
penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu
mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat
dua kompetensi dasar yang diukur dalam AKM, Yaitu : Literasi Membaca dan Numerasi.
Kompetensi yang dinilai dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep dengan pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah dan mengolah informasi.
AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid menggunakan kompetensi literasi membaca dan Numerasi yang dimilikinya.
AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekadar penguasaan konten.
C. Literasi membaca
Literasi
membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi
merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas
individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia dan untuk dapat berkontribusi
secara produktif kepada masyarakat.
D. Numerasi
Numerasi
adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur fakta dan alat
matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks
yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.
- AKM mengukur kompetensi mendasar literasi membaca dan numerasi siswa.
- Survei Karakter mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter siswa
- Survei Lingkungan Belajar mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat sekolah.
E. Tujuan
dan manfaat asesmen nasional
Perubahan sistem evaluasi dari ujian nasional ke asesmen nasional merupakan upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan secara menyeluruh. Asesmen nasional dirancang untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar siswa.
- Asesmen nasional menghasilkan informasi untuk memantau: (a) perkembangan
mutu dari waktu ke waktu, dan (b) kesenjangan antar bagian di dalam sistem
pendidikan (misalnya di satuan pendidikan: antara kelompok sosial ekonomi, di
satuan wilayah antara sekolah negeri dan swasta, antar daerah, ataupun antar
kelompok berdasarkan atribut tertentu).
- Asesmen nasional bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya menjadi
tujuan utama sekolah, yakni pengembangan kompetensi dan karakter siswa.
- Asesmen nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial
sebuah sekolah yang efektif untuk mencapai tujuan utama tersebut. Hal ini
diharapkan dapat mendorong sekolah dan dinas pendidikan untuk memfokuskan
sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran.
Hasil asesmen nasional sendiri diharapkan mampu
memberikan manfaat, bukan sekedar nilai belaka. Pada tahun 2021, mendikbud
telah menyatakan bahwa hasil asesmen nasional dimaksudkan sebagai peta awal
mutu sistem pendidikan secara nasional. Asesmen nasional tidak akan digunakan
untuk mengevaluasi kinerja sekolah maupun
daerah.
Post a Comment
Post a Comment